FKIP UAD mempelopori kegiatan dialog aktif di Persyarikatan Muhammadiyah bagi Pemula. Kegiatan berlangsung pada Jumat, 10 Februari 2023 bertempat di Gedung Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan. Dr. Hendro Widodo, M.Pd., bertindak sebagai moderator memandu acara dialog sampai dengan sesi tanya jawab. Dialog ini mendatangkan narasumber Alif Jamali, S.Pd., M.Pd. (Wakil Ketua PWM DIY) dan Arba Riksawan Qomaru, S.E. (Sekretaris PDM Bantul). Dosen dan Tenaga Kependidikan (Tendik) menghadiri kegiatan tersebut.
Dekan FKIP UAD M. Sayuti, Ph.D., mengatakan dalam sambutannya bahwa semangat bermuhammadiyah dengan memposisikan diri sebagai pemula.
“Maksud dari pemula adalah kita harus memposisikan diri kita sebagai pemula di persyarikatan Muhammadiyah. Arti atau konsekuensi dari sikap pemula adalah kita akan terus menerus belajar. Presepsi aktif di Muhammadiyah adalah bergembira jangan membuat lari, permudah jangan mempersulit”, jelas Sayuti.
Materi Alif Jamali, S.Pd., M.Pd.
Selanjutnya, Alif Jamali mengawali materi dengan menekankan bahwa semangat sebagai pemula dalam bermuhammadiyah sangat penting.
“Bermuhammadiyah merupakan proses dalam membentuk kehidupan. Sehingga, tidak ada yang lebih muhammadiyah dari kader yang lainnya. Kita semua Muhammadiyah”, ucap Alif.
Muhammadiyah memiliki maksud dan tujuan yang menjadi tanggung jawab bersama warga Muhammadiyah. Maksud dan tujuan tersebut bisa tercapai apabila warga Muhammadiyah menjadi amal usaha Muhammadiyah yang sudah berdiri. Sesuai dengan pembukaan (Muqqadimah) Anggaran Dasar Muhammadiyah, harapan bermuhammadiyah umat islam dapat meraih di depan Pintu Gerbang Syurga Jannatun Na’im. Maka dari itu, Dosen aktif bermuhammadiyah agar bisa menyampaikan ke mahasiswa bahwa aktif di muhammadiyah menyenangkan.
Materi Arba Riksawan Qomaru, S.E.
Di sisi lain, Arba melanjutkan bagaimana kiat-kiat aktif di Persyarikatan. Tahapan mengenal Muhammadiyah mulai dari menarik, menggembirakan, membanggakan dan ketergantungan. Dengan kata lain, setelah menyelesaikan tahapan mengenal Muhammadiyah akan membentuk sebuah identitas. Pada akhirnya, setelah mendapatkan sebuah identitas seseorang akan bangga. Sehingga, akan masuk ke fase berikutnya yaitu tahapan mempelajari Muhammadiyah.
Secara keseluruhan, tahapan mempelajari Muhammadiyah memulai dari mengetahu, memahami, interlnalisasi, dan implementasi. Sehingga, kesemuanya ini akan membentuk sebuah integritas.
Selanjutnya, ada 5 Karakteristik dalam Islam Bekemajuan. Pertama, hidup manusia harus bertauhid, beribadah dan taat kepada Allah. Kedua, hidup berdasar pada Al-Quran dan As-Sunnah. Ketiga, menghidupkan Ijtihad dan Tajdid. Keempat, mengembangkan wasathiyah. Terakhir, mewujudkan rahmad bagi seluruh alam.
“Maka dari itu, mari kita semuanya menghidupkan persyarikatan dengan porsi yang bisa kita berikan. Bekerja di amal usaha merupkan kiat menghidupkan muhammadiyah. Semua instansi atau lembaga yang menggunakan label Muhammadiyah, artinya milik persyarikatan”, jelas Arba.
Penyerahan Hadiah Pemenang Lomba Semarak Milad ke-62 UAD
Selanjutnya, Dr. Ani Susanti, M.Pd.B.I. dan Dr. Hendro Widodo, M.Pd., menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Semarak Milad UAD ke-62. Penyerahan hadiah ini merupakan kegiatan penutup dalam kegiatan Dialog Aktif di Persyarikatan bagi Pemula Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD.
(Humas FKIPUAD)