Tingkatkan Inovasi Pendidikan, FKIP UAD Gunakan Immersive Learning
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Mandiri Immersive Learning. Kegiatan berlangsung selama 2 hari, pada Senin s.d Rabu (13-15 Mei 2024), di Laboratorium Multimedia FKIP Kampus 4 UAD. Pelatihan ini sebagai keberlanjutan Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Mandiri Extended Reality (XR) pada 13-16 Agustus 2023.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara FKIP UAD dengan SEAMEO SEAMOLEC. SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC) adalah sebuah institusi dalam naungan Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) yang bertanggung jawab untuk mengembangkan Pendidikan Terbuka dan Pendidikan Jarak Jauh di Asia Tenggara
Pelatihan kali ini menghadirkan 3 Training Seamolec: Victor SY Labotano, Ali Imron, dan Aji Wicaksono. Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., Dekan FKIP UAD, memberikan sambutan langsung dari Madrid, Spanyol. Ia berharap kerja sama antara FKIP UAD dengan Seameo Seamolec dapat terus berlangsung.
“Kami sambut senang kerja sama seamolec dengan FKIP UAD dalam rangka terus inovasi dalam hal immersive learning, termasuk model pembelajaran yang lain.” kata Sayuti dalam sambutannya.
Immersive Learning merupakan salah satu metode pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi. Contohnya tidak jauh-jauh dari Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR). Dalam dunia pendidikan, immersive learning berperan penting dalam membuat penyampaian bahan ajar menjadi lebih menarik dan efektif
“Immersive membawa para peserta didik menyelami dunia fantasi dalam metaverse.” ucap Aji.
Kegiatan terbagi menjadi tiga sesi materi. Pertama, peserta mempelajari konsep dasar Immersive Learning (VR, AR, dan Metaverse). Selanjutnya sesi kedua, peserta melakukan pengembangan ruang virtual dan penyusunan storyline. Kemudian pada sesi ketiga, peserta mengimplementasikan dan mempublikasikan ruang virtual.
Dengan metode immersive learning, dosen dan staf dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan mendalam, sehingga mahasiswa dapat lebih mudah memahami materi. Selain itu, penggunaan teknologi VR, AR, dan MR dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan membantu mereka memvisualisasikan konsep-konsep yang sulit dipahami melalui metode tradisional
(ql Humas FKIP UAD)