GUEST LECTURE : Pembelajaran Matematika Di SD
Sabtu, (11/06/2022) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UAD) menyelenggarakan Guest Lecture Pembelajaran Matematika di SD yang mengusung 2 tema sekaligus . Pembukaan pertama di sampaikan oleh Ika Maryani, M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi PGSD FKIP UAD, kemudian penyampaian materi di sampaikan oleh dua narasumber yaitu Estina Ekawati, S.Si., M.Pd.Si., merupakan Widyaiswara Ahli Madya PPPPTK Matematika (BBGP DIY) dan Tusta Rika Purwanti, S.Pd., merupakan alumni PGSD UAD sekaligus guru di SD N Turi 3.
Materi Pembelajaran berbasis Literasi, Numerasi, dan Integrasi Computational Thinking di Kelas untuk Optimasi AKM
Estina Ekawati, S.Si., M.Pd.Si. selaku pemateri 1 menuturkan, “Harapan dari kita berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah agar kita bisa mempelajari yang berkaitan dengan abstraksi, alogaritma, pengenalan pola, dan dekomposisi. Oleh karena itu, computational thinking sangat berperan sekali dalam menyelesaikannya .” tuturnya.
“ Untuk strategi pemecahan terkait kemampuan hasil PISA , literasi dan numerasi, maka kemdikbud melakukan program guru penggerak, program sekolah penggerak, dan implementasi kurikulum merdeka.” imbuhnya
Standar penilaian global seperti nilai kemampuan PISA, salah satu kegiatan yang dibentuk adalah AKM serta survei karakter dan survei karakter lingkungan. Selain itu, manfaat TIK sangat berperan karena dari data yang ada, hasil guru yang memanfaatkan TIK lebih tinggi hasil PISA-nya daripada guru yang tidak memanfaatkan TIK.
Hal ini juga berpengaruh dengan hasil siswa. Strategi yang dapat di tempuh yaitu dengan melibatkan siswa dalam belajar membaca, belajar merangkum dengan gaya bahasa sendiri, mengisi waktu luang, serta menghindari membaca nyaring.
Materi Strategi Pembelajaran Matematika di SD
Tusta Rika Purwanti, S.Pd. selaku pemateri 2 menuturkan, “Permasalahan-permasalahan yang saya temui selama pandemi salah satunya adalah lost learning. Pendidikan Indonesia belum siap dengan teknologi. Tetapi, teknologi tetap harus di gunakan karena teknologi tidak bisa menggantikan guru dan ketika teknologi tidak di gunakan, kita akan ketinggalan zaman.” tuturnya
“ANBK (Assesmen Nasional Berbasis Komputer) merupakan program penilaian yang di lakukan dengan tes yang meliputi kemampuan literasi dan numerasi. Pada kenyataannya, siswa-siswa belum biasa mengerjakan soal-soal selevel PISA sehingga banyak siswa yang bingung.” imbuhnya
Siswa menganggap matematika itu sulit sehingga tantangan sebagai tantang calon pendidik dan pendidik terhadap matematika cukup adalah mengubah image matematika dari yang sulit menjadi mudah. Solusi yang dapat di lakukan antara lain : dengan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, menanamkan bahwa matematika itu mudah, memberikan latihan soal dari yang mudah ke sulit, memberikan apresiasi, dan meningkatkan kualitas diri dengan terus belajar.